MAKALAH
TUGAS SUMBER DAYA ALAM
BERKELANJUTAN
“lingkungan hidup di
Indonesia”
Disusun Oleh :
PGSD 6/i Kelompok 5
1. Amanda Ayu
Lestari(1001045247)
2. Rina Permata sari
(1001045265)
3. Dewi Hoqi (1001045282)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PROF. DR HAMKA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu
negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Lingkungan
hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat
mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang
ada di bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa
campur tangan manusia yang berlebihan.
Pada suatu lingkungan
terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu
ekosistem yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pada
lingkungan hidup mencakup seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan,
manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya. sedangkan komponen abiotik
adalah benda-benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup
di sebuah lingkungan yakni mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain
sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tatanan Keadaan di
Indonesia
1. Hujan, banjir, dan badai
Pola umum curah hujan di Indonesia antara
lain dipengaruhi oleh letak geografis. Secara rinci pola umum hujan di
Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:
· Pantai sebelah barat setiap
pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak daripada pantai sebelah
timur.
· Curah hujan di Indonesia
bagian barat lebih besar daripada Indonesia bagian timur. Sebagai contoh,
deretan pulau-pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT yang dihubungkan oleh selat-selat
sempit, jumlah curah hujan yang terbanyak adalah Jawa Barat.
· Curah hujan juga bertambah
sesuai dengan ketinggian tempat. Curah hujan terbanyak umumnya berada pada
ketinggian antara 600 - 900 m di atas permukaan laut.
· Di daerah pedalaman, di
semua pulau musim hujan jatuh pada musim pancaroba. Demikian juga halnya di
daerah-daerah rawa yang besar.
· Bulan maksimum hujan sesuai
dengan letak DKAT.
· Saat mulai turunnya hujan
bergeser dari barat ke timur seperti :
1) Pantai barat pulau Sumatera
sampai ke Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan November.
2) Lampung-Bangka yang
letaknya ke timur mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember.
3) Jawa bagian utara, Bali,
NTB, dan NTT pada bulan Januari - Februari.
4) Di Sulawesi Selatan bagian
timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah, musim hujannya berbeda, yaitu bulan
Mei-Juni. Pada saat itu, daerah lain sedang mengalami musim kering. Batas
daerah hujan Indonesia barat dan timur terletak pada kira-kira 120( Bujur
Timur).
Ada beberapa daerah yang mendapat curah hujan
sangat rendah dan ada pula daerah yang mendapat curah hujan tinggi:
1. Daerah yang mendapat curah
hujan rata-rata per tahun kurang dari 1000 mm, meliputi 0,6% dari luas wilayah
Indonesia, di antaranya Nusa Tenggara, dan 2 daerah di Sulawesi (lembah Palu
dan Luwuk).
2. Daerah yang mendapat curah
hujan antara 1000 - 2000 mm per tahun di antaranya sebagian Nusa Tenggara,
daerah sempit di Merauke, Kepulauan Aru, dan Tanibar.
3. Daerah yang mendapat curah
hujan antara 2000 - 3000 mm per tahun, meliputi Sumatera Timur, Kalimantan
Selatan, dan Timur sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian Irian
Jaya, Kepulauan Maluku dan sebagaian besar Sulawesi.
4. Daerah yang mendapat curah
hujan tertinggi lebih dari 3000 mm per tahun meliputi dataran tinggi di
Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dataran tinggi Irian bagian tengah, dan
beberapa daerah di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
Hujan terbanyak di Indonesia terdapat di
Baturaden Jawa Tengah, yaitu curah hujan mencapai 7,069 mm/tahun. Hujan paling
sedikit di Palu Sulawesi Tengah, merupakan daerah yang paling kering dengan
curah hujan sekitar 547 mm/tahun.
2. Longsor
Longsor atau sering
disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai
tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor
pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material
sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya
material tersebut. Faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
· Erosi yang disebabkan
aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai ataugelombang laut yang
menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
· gempa bumi menyebabkan
getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa
batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
· berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya
hujan atau salju
Tanah longsor terjadi
akibat perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah,
atau campuran kedua material tersebut yang bergerak ke bawah atau keluar
lereng. Terjadinya tanah longsor diawali oleh air yang meresap ke dalam tanah
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai ke tanah kedap air, tanah menjadi licin
dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Ada enam jenis tanah
longsor, yaitu longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan
batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Di Indonesia, jenis longsor yang paling sering terjadi adalah
translasi dan rotasi. Sementara itu, jenis tanah longsor yang paling banyak
memakan korban jiwa adalah aliran bahan rombakan.
a. Longsoran Translasi, longsor ini terjadi
karena bergeraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
b. Longsoran Rotasi, longsoran ini muncul
akibat bergerkanya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
c. Pergerakan Blok, pergerakan blok terjadi karena perpindahan batuan yang
bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsor jenis ini disebut juga
longsoran translasi blok batu.
d. Runtuhan Batu, runtuhan batu terjadi
saat sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara
jatuhbebas. Biasanya, longsor ini
terjadi pada lereng yang terjal sampai menggantung, terutama di daerah pantai. Runtuhan batu-batu
besar dapat menyebabkan kerusakan parah.
e. Rayapan Tanah, longsor jenis ini
bergerak lambat serta jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Longsor
ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah beberapa lama terjadi longsor jenis
rayapan, posisi tiang-tiang telepon, pohon-pohon, dan rumah akan miring ke bawah.
f. Aliran Bahan Rombakan, longsor ini terjadi
ketika massa tanah bergerak didorong oleh air dan terjadi di sepanjang lembah
yang mencapai ratusan meter jauhnya. Kecepatannya bergantung pada kemiringan
lereng, volume air, tekanan air, dan jenis materialnya.
Faktor penyebab tanah
longsor adalah : hujan, lereng terjal, tanah yang kurang padat
dan tebal, batuan yang kurang kuat, jenis tata lahan, getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan,
getaran mesin, dan getaran lalu
lintas kendaraan, menyusutnya permukaan air danau atau bendungan, adanya beban tambahan, pengikisan atau erosi,adanya
material timbunan pada tebing, bekas longsoran lama, adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung), penggundulan hutan; dan, daerah pembuangan
sampah.
Pencegahan terjadinya longsor :
· Membuat terasering.
· Secepat mungkin menutup retakan tanah dan dipadatkan agar
air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan tersebut.
3. Gempa bumi
Gempa bumi ( Seisme ) adalah sentakan asli
dari bumi yang bersumber di dalam bumi yang merambat melalui permukaan bumi dan
menembus bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng
bumi) ( lampiran ). Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi
terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar
untuk dapat ditahan.Terdapat dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau
asal mula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba
tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi.
Berdasarkan atas penyebabnya gempa Bumi dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a) Gempa Tektonik, adalah
Gempa yang di sebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Lempeng tektonik bumi
kita ini terus bergerak, ada yang saling mendekat di bagi menjadi:
- Penunjaman antara kedua
lempeng samurdra (lampiran)
- Penunjaman antara lempeng
samudra dan lempeng benua ( lampiran )
- Tumbukan antara kedua
lempeng benua (lampiran) saling menjauh, atau saling menggelangsar. Karena
tepian lempeng yang tidak rata, jika bergesekan maka, timbullah friksi. Friksi
inilah yang kemudian melepaskan energi goncangan.
b) Gempa Vulkanik, adalah
gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yang berada pada kantong
di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara
tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah. Gempa ini disebabkan oleh
kegiatan gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut
mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan
getaran tanah.
c) Gempa Runtuhan, adalah
gempa local yang terjadi apabila suatu gua di daerah topografi karst atau di
daerah pertambangan runtuh. Sifat gempa bumi runtuhan : Melalui runtuhan dari
lubang-lubang interior bumi. Sebenarnya mekanisme gempa tektonik dan vulkanik
sama. Naiknya magma ke permukaan juga dipicu oleh pergeseran lempeng tektonik
pada sesar bumi. Biasanya ini terjadi pada batas lempeng tektonik yang bersifat
konvergen (saling mendesak). Hanya saja pada gempa vulkanik, efek goncangan
lebih ditimbulkan karena desakan magma, sedangkan pada gempa tektonik, efek
goncangan langsung ditimbulkan oleh benturan kedua lempeng tektonik. Bila
lempeng tektonik yang terlibat adalah lempeng benua dengan lempeng samudra,
sesarnya berada di dasar laut, karena itu biasanya benturan yang terjadi
berpotensi menimbulkan tsunami.
4. Gunung api
Gunung
berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan
dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman
sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai
ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan
pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah
gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukanice volcanoes atau
gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung
api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju,
sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat
di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang
populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat
di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang
paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik(Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik
merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat
dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat,
sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu
istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh
itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu,
apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi
meletus, magma yang terkandung di dalam kamar
magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain
daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai
cara seperti berikut :
· Aliran lava.
· Letusan gunung berapi.
· Aliran lumpur.
· Kebakaran hutan.
· Gas beracun.
Jenis
gunung berapi berdasarkan bentuknya :
a. Stratovolcano, tersusun dari batuan hasil
letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan
yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu
kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena
letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapimerupakan
jenis ini.
b. Perisai, tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat
diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang
tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari
batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di
kepulauan Hawai.
c. Cinder Cone, merupakan
gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling
gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang
yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
d. Kaldera, gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat
kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromomerupakan
jenis ini.
B. Materi
1. Beberapa materi (logam) di
Indonesia dan penyebarannya
(1.)
Minyak bumi
Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut :
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
4. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta
5. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).
(2.) Bauksit (bijih aluminium)
Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
(3.) Batu bara
Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).
(4.) Besi
Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
(5.) Timah
Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).
(6.) Emas
Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).
(7.) Tembaga
Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).
(8.) Nikel
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).
(9.) Marmer
Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.
(10.) Mangan
Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan Selatan (Martapura).
(11.) Aspal
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).
(12.) Belerang
Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).
(13.) Yodium
Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).
Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut :
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
4. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta
5. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).
(2.) Bauksit (bijih aluminium)
Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
(3.) Batu bara
Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).
(4.) Besi
Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
(5.) Timah
Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).
(6.) Emas
Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).
(7.) Tembaga
Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).
(8.) Nikel
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).
(9.) Marmer
Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.
(10.) Mangan
Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan Selatan (Martapura).
(11.) Aspal
Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).
(12.) Belerang
Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).
(13.) Yodium
Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).
C. Biota Indonesia
1. Biogeografi
Biogeografi adalah ilmu yang berasal dari
cabang biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati serta tentang
penyebaran spesies (biologi), organisme, dan ekosistem dalam ruang geografis
dan melalui waktu geologi. Organisme dan komunitas biologis ini bervariasi dan
sangat teratur yang dipengaruhi radien lintang geografis, isolasi elevasi, dan
area habitat. Biografi ini menjelaskan bagaimana proses keanekaragaman tersebut
berasal, berubah dan mengapa bisa membuatnya hilang.
Penelitian biogeografi modern menggabungkan
informasi dan ide dari berbagai bidang, dari batasan fisiologis dan ekologis
pada penyebaran organisme untuk fenomena geologi dan iklim yang beroperasi pada
skala spasial global dan kerangka waktu evolusi.
Penyebaran makhluk hidup adalah hasil dari
evolusi biologis dan penyebaran strain, perubahan iklim global dan regional,
dan evolusi distribusi darat dan laut, terutama karena letusan gunung berapi,
gempa dan pergeseran benua. Biogeografi adalah ilmu sejarah, yang berarti yang
berhubungan dengan studi tentang sistem yang evolusinya dan dipelajari secara
khusus, pengetahuan tidak dapat diperoleh secara deduktif melainkan dari
prinsip-prinsip umum. Ilmu ini menjelaskan bukan dilihat dari faktor geografis
saja melainkan dilihat dari segi empiris juga.
2. Fitogeografi Indonesia
Persebaran flora di Indonesia terbentuk
karena adanya peristiwa geoglogis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu,
yaitu pada masa pencairan es (zaman glacial). Pada saat itu terjadi pencairan
es secara besar-besaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi,
hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam
oleh air laut dan membentuk
3. Zoogeografi Indonesia
Zoogeografi adalah ilmu tentang penyebaran
hewan hidup di Bumi (di darat maupun di laut), dan pendahulunya (dalam ruang
dan waktu). Ilmu ini adalah cabang dari ilmu zoologi, dan berkaitan dengan
geografi dan geologi.
Fakta sekarang adalah bahwa tempat yang
berbeda di permukaan bumi (di daratan) dihuni oleh hewan yang berbeda atau oleh
fauna yang berbeda. Perbedaan itu bukan karena perbedaan temperatur atau iklim,
dan bukan karena jarak antara satu tempat dengan tempat lain. Sebagai contoh
antara Pulau Bali dan Pulau Lombok yang berjarak 20 mil. Di antara kedua pulau
itu diletakkan garis batas karena dihuni oleh falimi mammalia dan burung yang
berbeda. Untuk memahami dan menjelaskan penyebaran hewan darat hidup
sekarang perlu memperhitungkan pendapat ilmu geologi yang mengajarkan bahwa telah
terjadi perubahan konfigurasi massa daratan di Bumi yang ditunjukkan oleh
sisa-sisa fosil hewan.
Indonesia merupakan negara mega
biodiversitas ke-3 di dunia setelah Brazil dan Zaire (RI, 1994). Negara
mega biodiversitas adalah predikat yang diberikan kepada suatu negara dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi. Dengan predikat ini Indonesia telah
diakui dunia akan keanekaragaman hayatinya yang tinggi. Indonesia memiliki 10%
tumbuhan berbunga (27000 jenis), 12% mamalia (515 jenis), 16% satwa amphibi (217
jenis) dan 17% aves (1539 jenis) (Marthen, 2003). Hal ini memungkinkan
Indonesia memiliki banyak satwa endemik.
Penyebaran fauna di Indonesia termasuk fauna
endemik tidak lepas dari sejarah penyebaran fauna di dunia berdasarkan
karakteristiknya. Ilmu yang mempelajari penyebaran ini disebut zoogeografi
(Nur, 2007). Zoogeografi di dunia dibagi kedalam beberapa wilayah. Indonesia
memiliki 2 wilayah biogeografi (Zoogeografi dan Biogeografi) yaitu kawasan
oriental dan wilayah Australia dengan transisi diantaranya yaitu daerah
Wallacea (Mittermeir dkk, 1997). Sehingga secara kesluruhan ndonesia memiliki
tiga wilayah persebaran fauna. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan
Indonesia dapat disebut sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang
tinggi. .
Dua pusat utama keanekaragaman hayati di
Indonesia adalah Kalimantan dan Papua. Kalimantan sangat kaya akan satwa burung
dan rnamalia. Walaupun hanya menutupi kurang dari 0.2% perrnukaan humi, yakni
dengan luas 539.460 km persegi (pulau terbesar ketiga di dunia), satu dari dua
puluh burung dan mamalia yang telah diketahui dapat dijumpai di Kalimantan.
Fakta-fakta ini membuat Kalirnantan sebagai salah satu kawasan penting di dunia
dalam perlindungan keanekaragaman hayati. Begitu juga dengan hewan endemik
Kalimantan yang harus terus dilestarikan agar tidak terjadi kepunahan.
4. Strategi hidup
Berdasarkan sejarah hidupnya, para ahli
biologi secara umum mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kategori,
yaitu :
1) makhluk hidup dengan
strategi r, Makhluk hidup yang memiliki strategi hidup r hidup di habitat
sementara, beradaptasi untuk memperoleh makanan sebanyak-banyaknya dalam waktu
yang singkat, dan ukuran populasinya berfluktuasi tanpa terkendali. Mereka
biasanya berukuran kecil, selalu berpindah-pindah tempat, dan memiliki waktu
generasi yang pendek. Contohnya Jenis-jenis hama dengan strategi hidup r antara
lain adalah belalang kembara, aphis, wereng, berbagai jenis lalat, dangulma.
2) Makhluk hidup dengan
strategi K, makhluk hidup dengan strategi hidup K hidup di habitat yang stabil
dan ukuran populasinya mendekati daya dukung habitat. Mereka biasanya berukuran
besar, jarang berpindah-berpindah tempat, dan waktu generasinya panjang. Contohnya
Berbagai jenis kumbang dan semut, serta lalat tsetse dikategorikan sebagai
hama dengan strategi hidup K (Hill, 1983).
Karakteristik habitat dapat dijadikan sebagai
indikator dalam strategi pengendalian hama terpadu. Karakteristik habitat akan
menentukan jenis hama dengan strategi hidup apa yang tinggal di dalammya dan
tentu akan menentukan pula keputusan dalam memilih strategi pengendalian yang
tepat.
D. Manusia Indonesia
1. Suku-suku bangsa di Indonesia
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal
sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan “Bhinneka
tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada
terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa.
Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa,
dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia
memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan
antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang
berasaskan kekeluargaan.
Persebaran Daerah Asal Suku Bangsa di
Indonesia. Suku bangsa addalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan
identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku
bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap
kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta
mencintai kesenian dan adat istiadat.
Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia
merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh
factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia.
perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat
terlihat dari ciri-ciri berikut ini :
a. Tipe fisik, seperti warna
kulit, rambut, dan lain-lain.
b. Bahasa yang dipergunakan,
misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain.
c. Adat istiadat, misalnya
pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d. Kesenian daerah, misalnya
Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
e. Kekerabatan, misalnya
patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal (sistem
keturunan menurut garis ibu).
f. Batasan fisik lingkungan,
misalnya Badui dalam dan Badui luar.
Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya. Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa.
Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya. Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa.
2. Etnografi bangsa Indonesia
Etnografi berasal dari bahasa Yunani yaitu
Etnos berarti bangsa dan grafis berarti tulisan atau deskripsi. Jadi ethnografi
adalah tulisan atau deskripsi/gambaran tentang kebudayaan suatu suku bangsa di
suatu tempat. Kajian ethnografi bersifat holistic atau menyeluruh, hal ini
didasarkan pada pandangan bahwa budaya merupakan keseluruhan sistem yang
terdiri dari bagian-bagian yang tidak dapat dipisahkan. Ethnografi merupakan
kajian yang sangat penting dalam Antropologi, karena para Antropolog dapat
mengetahui keidupan masyarakat secara lebih BHINEKA TUNGGAL IKA.
Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa
sanksekerta yaitu bhineka berarti beda,Tunggal Ika berarti satu. Bhineka
Tunggal Ika berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Menurut para ahli
sejarah kata Bhineka Tunggal Ika pertama kali ditemukan pada Kitab Sutasoma
karya Mpu Tantular saat Raja Hayam Wuruk berkuasa di Kerajaan Majapahit
(1350-1389). Adapun keanekaragaman bangsa Indonesia antara lain diakibatkan
oleh: Keadaan Geografi,Etnis,dll.
Makna Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa
Indonesia antara lain :
· Bhineka Tnggal Ika
mendasari perwujudan integrasi nasional .
· Pancasila sebagai salah
satu isi (substansi) yang berfungsi didalam proses integrasi nasional.
· Integrasi nasional
berkaitan dengan pembangunan kebudayaan secara nasional.
· Budaya nasional sebagai
sistem gagasan yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
· Penggambaran perwujudan
budaya nasional melaui pakaian, bahasa, perilaku, dan artefak.
Pancasila dalam proses integrasi nasional
memiliki fungsi yaitu :
- Sebagai jiwa bangsa
Indonesia.
- Sebagai kepribadian bangsa.
- Sebagai perjanjian luhur
bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
- Sebagai sumber dari segala
sumber hukum atau sumber hukum bagi negara.
Fungsi Konsep Bhineka Tunggal Ika antara lain
: sebagai semboyan bangsa Indonesia, berkaitan dengan perwujudan Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelengaraan
kehidupan bermasayrakat,berbangsa dan bernegara. Konsep ini antara lain dapat
diartikan sebagai cara memandang Indonesai sebagai satu kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional. Penjabaran
mengenai hal ini bisa dilihat sebagai berikut :
o Ideologi : Indonesia
sebagai satu kesatuan ideologi Pancasila.
o Politik : Indonesia sebagai
satu kesatuan politik kenegaraan dalam wadah negara kesatuan RI.
o Ekonomi : Indonesia sebagai
satu kesatuan ekonomi nasional.
o Sosial : Indonesia sebagai
satu kesatuan masyarakat walaupun terdiri dari banyak suku bangsa.
o Budaya : Indonesia sebagai
satu kesatuan budaya nasional didukung oleh budaya daerah.
o Pertahanan dan keamanan :
Indonesia sebagai satu kesatuan petahanan dan keamanan terhadap kemungkinan
adanya ancaman, tantangan, halangan, gangguan baik dari luar maupun dari dalam
yang dapat mengganggu keamanan dalam negeri.
o Nasional : Indonesia
sebagai satu kesatuan bangsa yang bulat dan utuh
3. Penyebaran penduduk
Indonesia
Persebaran atau distribusi penduduk adalah
bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk
tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan ppenduduk adalah angka yang
menunjukkan jumlah rata-rata ppenduduk pada setiap Km² pada suatu wilayah
negara.
Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran
dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
a) Faktor Fisiografis
b) Faktor Biologis
c) Faktor Kebudayaan dan
Teknologi
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
ü Kepadatan penduduk
aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya. Data kepadatan penduduk aritmatik
sangat bermanfaat. Contohnya adalah dengan diketahui tingkat kepadatan penduduk
di suatu wilayah, maka dapat digunakan untuk perencanaan penyediaan fasilitas
sosial. Jika pada suatu daerah memiliki kepadatan penduduk aritmatik yang
rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dapat digabung
dengan daerah yang berdekatan.
ü Kepadatan penduduk
Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidak seimbang. Selain
itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu dengan provinsi yang lain
juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk tidak
merata. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan
Madura. Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagian kecil dari
luas wilayah negara Indonesia. Akibatnya, pulau Jawa dan Madura memiliki
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan di daerah-daerah lain tingkat
penduduknya rendah. Provinsi yang paling padat penduduknya adalah Daerah Khusus
Ibu Kota Jakarta.
Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan
kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan
dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa
lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas
di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan,
misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lingkungan hidup diindonesia memang sangat
beragam dari sumberdaya alam diindonesia serta tantanan keadaan diindonesia
seperti curah hujan ,serta berbagai kejadian alam yang ada diindonesia seperti
gempa bumi dan longsor . diindonesia juga memiliki banyak kekayaan alam seperti
sumber tambang ,penyebaran flora dan fauna diindonesia seperti didaerah
WIB,WITA,WIT . Diindonesia memiliki berbagai macam suku dan budaya dan memiliki
karakteristik masing-masing .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar